10 Kata dalam Bahasa Indonesia yang Asing Bagi Orang Indonesia


Sejak diproklamirkan oleh sejumlah pemuda pada tahun 1928, Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan, terutama pada kosa katanya. Terkadang, kata bahasa asing sudah dulu dikenal oleh masyarakat Indonesia dibanding kata padanannya. Ini membuat padanan kata tersebut tidak lebih populer dibanding bahasa asingnya.

Contohnya saja, kata 'download' yang lebih populer dari kata unduh. Padahal, kata Bahasa Indonesia yang benar adalah 'unduh'. Tapi belakangan kata unduh sudah ikut populer berkat penerjemahan media sosial ke dalam Bahasa Indonesia.

Kebanyakan kata-kata yang padanannya baru muncul itu, didominasi pada kategori teknologi informasi (TI). Wajar memang, karena dunia digital terus mengalami perkembangan dan bahasa harus mengikutinya.

Pada masa pandemi covid-19, banyak juga kata-kata asing dibidang kesehatan yang muncul di media massa, namun padanannya baru dikenalkan belakangan. Contohnya kata swab yang padanannya adalah usap. Kata usap kemudian mulai banyak digunakan media arus utama yang mengganti kata swab

Nah, berikut ini SisiTerang.id akan memberikan 10 kata Bahasa Indonesia yang terdengar asing bagi orang Indonesia itu sendiri. apa saja?

1. Surel

Surel merupakan akronim dari surat elektronik. Surel tidak populer dibanding e-mail yang memang lebih dulu diperkenalkan kepada khalayak. Bahkan, sampai saat ini masih banyak orang yang tidak mengerti jika kita mengganti kata e-mail dengan surel. 

2. Unggah

Kata 'unggah' tidak lebih populer dibanding bahasa asingnya di Indonesia. Orang-orang di Indonesia lebih familiar dengan kara 'upload' dibanding unggah. 

3. Luring

Kata luring sebenarnya sudah dikenalkan sejak lama ketika peramban (browser) seperti Mozilla Firefox dan Chrome telah memiliki versi Bahasa Indonesia. Tapi banyak orang Indonesia yang belum tahu kalau arti luring itu adalah offline dalam Bahasa Inggris. Lawan kata dari luring adalah daring. Tapi sejak pandemi covid-19, kata daring akhirnya populer karena banyak sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran daring (online).

4. Peramban

Itulah mengapa saya memberikan arti dalam bahasa Inggris saat menulis kata 'peramban'. Pasalnya, orang Indonesia lebih kenal dengan kata browser dbanding peramban. 

5. Gawai

Kemudian ada kata gawai. Tahukah kamu apakah gawai itu. Gawai adalah gadget dalam Bahasa Inggris. Tapi gadget lebih dulu populer untuk menyebut perangkat-perangkat digital, bahkan hingga saat ini. Namun, sudah banyak media massa mengenalkan kata gawai dibanding gadget.

6. Piranti Lunak

Kata piranti lunak lambat laun juga mulai banyak diucapkan oleh masyarakat Indonesia. Namun, kata software ternyata memang lebih familiar bagi masyarakat Indonesia yang banyak berkecimpung dibidang TI. Sementara untuk menyebut piranti keras atau perangkat keras, masyarakat Indonesia lebih cenderung banyak menyebut hardware. Kata perangkat keras banyak digunakan untuk tulisan ilmiah dan jurnalistik. Namun, dalam percakapan sehari-hari, orang Indonesia lebih suka menyebutnya dalam Bahasa Inggris. 

7. Pranala

Pranala tidak banyak diucapkan dalam percakapan sehari-hari. Orang Indonesia lebih paham dengan kata 'link' dibanding pranala. Selain pranala sinonimnya yang juga banyak digunakan oleh jurnal ilmiah adalah tautan. 

8. Tangkapan Layar

Kata 'tangkapan layar' jelas tidak populer bagi warganet. Orang Indonesia sudah terbiasa menyebutnya dengan kata screenshot.  

9. Petahana

Entah mengapa saya merasa perlu memasukkan kata ini dalam daftar. Menurut saya masih banyak masyarakat Indonesia yang sudah lebih terbiasa menyebut kata incumbent dibanding petahana. Meski media massa sudah banyak kompak mengganti incumbent ke petahana, namun warga belum bisa move on ke 'petahana.' Untuk meng-Indonesia-kan 'incumbent', beberapa media ada yang menuliskannya dalam ejaan Bahasa Indonesia, yakni inkumben.

10. Tetikus

Untuk kata yang terakhir ini, adalah kata yang paling sangat jarang digunakan. Atau mungkin saja tidak ada yang menyebutnya dalam percakapan sehari-hari sebagai padanan "mouse komputer". Bahkan mungkin 99 Persen masyarakat Indonesia tidak tahu padanan untuk kata mouse komputer itu adalah tetikus.

Nah, itulah kata-kata dalam Bahasa Indonesia yang tidak familiar diucapkan oleh orang Indonesia sendiri. Masyarakat Indonesia ternyata lebih kenal dengan kata dalam Bahasa Inggris-nya. 

Harapan saya, sebagai warga negara Indonesia, suatu saat Bahasa Indonesia bisa menjadi salah satu bahasa internasional. Mari kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama pada karya ilmiah. Kalau untuk blog? Bolehlah pakai bahasa gaul ya? hehehe


Posting Komentar

Berkomentarlah dengan santun dan bijak. Ayo jadi warganet cerdas.

Lebih baru Lebih lama