Ini Alasan Saya Memilih Investasi Saham Ketimbang ECF

SISITERANG.ID - Akhir-akhir ini saya sering kali melihat iklan Equity Crowdfunding (ECF) di media sosial. Di iklan videonya, diperlihatkan ada seorang cewek yang sudah punya bisnis restoran gede hanya dengan berinvestasi dana yang tidak terlalu besar. 

Yang namanya crowdfunding, tentu saja pemiliknya bukan dia saja. Mungkin ada puluhan, bisa saja ratusan atau ribuan orang untuk bisa merealisasikan bisnis restoran itu. Tapi, saya tidak begitu tertarik dengan bisnis pola ini. 

Mengapa? 

Karena menurut saya dengan investasi saham, cuannya lebih cepat dan bisnisnya sudah berjalan. Di crowdfunding, kita harus menunggu lebih dahulu sampai dana terkumpul sesuai target. Setelah terkumpul, barulah bisnis dimulai. Itu pun belum tentu langsung untung. Akan memakan waktu yang kita tidak tahu kapan keuntungan atau dividen bisa dibagikan. 

Ilustrasi pasar saham

Kalau di saham. Semua bisnis yang sudah populer dari zaman kita kecil, ada. Kita bisa jadi bagian pemiliknya. Misalnya Indofood yang punya produk Indomie dan Supermie. Kamu bisa kok jadi pemiliknya, dengan membeli saham di sana. Atau kamu nasabah BCA, Mandiri, BRI atau BNI. Kamu juga bisa jadi bagian yang memiliki bank-bank tersebut.

Keuntungannya, bisa segera didapat melalui capital gain (selisih naik/turunnya harga saham). Kalau gak mau ambil risiko, bisa beli aja saham jenis "kapal induk" kayak BCA dan BRI yang sudah (hampir) pasti memberi kamu cuan 10 hingga 20 persen setahun. Itu belum lagi kalau perusahaan-perusahaan ini membagikan deviden. 

Saya tidak menyarankan kamu trading saham harian ya. Karena itu jadi mirip-mirip judi dan sudah banyak yang loss (kehilangan) uang gara-gara sahamnya anjlok.

Pengalaman saya investasi saham PT Aneka Tambang (ANTM), saya sudah profit 18,5 Persen kurang dari 1 bulan. Saham memang berisiko, tapi bukan berarti ECF tak berisiko lho. bisa saja kan, usahanya gak jalan, bangkrut dan lain sebagainya.

Memiliki saham, artinya kita sudah menjadi bagian dari pemilik. Makanya, kita akan diundang jika ada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Meski hanya punya saham 1 lot (100 lembar saham) kita bisa ikutan RUPS bareng mereka yang investor miliaran itu. Dan bukan tak mungkin, kita bisa jadi investor miliarder berikutnya.

Nah, itulah alasan saya lebih memilih saham ketimbang EFC atau instrumen investasi lain seperti reksadana dan juga deposito.

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan santun dan bijak. Ayo jadi warganet cerdas.

Lebih baru Lebih lama