Tergerus Teknologi, 5 Media Cetak Ini Tutup dan Putuskan Beralih ke Digital

SISITERANG.ID -  Di Indonesia, industri media cetak mengalami tantangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai faktor telah menyebabkan beberapa media cetak di Indonesia harus menutup operasinya dan beralih ke portal web sebagai upaya untuk bertahan hidup. Berikut ini adalah beberapa media cetak di Indonesia yang telah tutup dan beralih ke portal web.

Ilustrasi media cetak (brotiN BiswaS/Pexels.com)

  1. Harian Seputar Indonesia (Sindo) Harian Seputar Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama Sindo, adalah salah satu surat kabar yang cukup terkenal di Indonesia. Namun, pada tahun 2019, Sindo resmi menutup operasinya setelah lebih dari 15 tahun melayani pembaca di Indonesia. Sindo kemudian beralih ke portal web dengan harapan dapat terus bertahan dalam industri media yang semakin kompetitif.

  2. Harian Republika Harian Republika adalah surat kabar berbahasa Indonesia yang berbasis di Jakarta. Republika adalah surat kabar yang diterbitkan oleh Yayasan Pesantren Islam Daarut Tauhid sejak tahun 1992. Namun, pada tahun 2020, Harian Republika resmi menutup operasinya dan beralih ke portal web. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengikuti tren media digital yang semakin populer di Indonesia.

  3. Majalah Tempo Majalah Tempo adalah majalah berita mingguan terkemuka di Indonesia. Majalah ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1971 dan telah menjadi salah satu media cetak yang paling dihormati di Indonesia. Namun, pada tahun 2020, Majalah Tempo mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan edisi cetak mereka dan beralih ke portal web. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan mengikuti tren media digital.

  4. Koran Sinar Harapan Koran Sinar Harapan adalah salah satu surat kabar terbesar di Indonesia. Koran ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1983 dan telah menjadi salah satu media cetak yang paling populer di Indonesia. Namun, pada tahun 2018, Koran Sinar Harapan resmi menutup operasinya dan beralih ke portal web. Keputusan ini diambil karena penurunan permintaan pembaca dan meningkatnya persaingan dalam industri media.

  5. Majalah Femina Majalah Femina adalah majalah wanita terkemuka di Indonesia. Majalah ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1972 dan telah menjadi salah satu majalah wanita paling populer di Indonesia. Namun, pada tahun 2020, Majalah Femina mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan edisi cetak mereka dan beralih ke portal web. Keputusan ini diambil karena penurunan permintaan pembaca dan meningkatnya persaingan dalam industri media.

Kesimpulannya, beberapa media cetak di Indonesia telah menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai respons, beberapa media cetak di Indonesia telah menutup operasinya dan beralih ke portal web sebagai upaya untuk bertahan dalam industri yang semakin kompetitif dan mengikuti tren media digital yang semakin populer.

(ai)

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan santun dan bijak. Ayo jadi warganet cerdas.

Lebih baru Lebih lama