SISITERANG.ID - Terusan Suez adalah salah satu jalur air buatan paling signifikan di dunia, menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah. Jalur ini berperan sebagai penghubung antara Eropa dan Asia tanpa perlu mengelilingi Benua Afrika, sehingga menghemat waktu, biaya, dan risiko dalam perdagangan global.

Sejumlah kapal melalui Terusan Suez di Mesir (Foto: Pexels)

Sejarah Terusan Suez

Kisah Terusan Suez dimulai ribuan tahun lalu, dengan ide awal untuk menghubungkan sungai Nil ke Laut Merah. Namun, terusan modern yang kita kenal sekarang ini baru dibangun pada abad ke-19. Berikut adalah sejarahnya secara rinci:

Masa Kuno: Pada zaman Firaun Mesir, terdapat usaha membangun kanal yang menghubungkan Sungai Nil dan Laut Merah. Salah satu terusan kuno yang dikenal adalah "Terusan Firaun," yang diyakini digunakan pada masa pemerintahan Firaun Sesostris III sekitar 1850 SM.

Era Modern: Proyek pembangunan Terusan Suez dimulai pada tahun 1859 oleh Ferdinand de Lesseps, seorang diplomat Prancis. Setelah menghadapi berbagai tantangan, seperti penyakit, kekurangan tenaga kerja, dan kendala teknis, terusan ini akhirnya diresmikan pada 17 November 1869. Pembangunan ini dilakukan oleh lebih dari satu juta pekerja Mesir, dengan banyak yang bekerja di bawah kondisi berat.

Nasionalisasi dan Krisis Suez: Pada tahun 1956, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser mengambil langkah kontroversial dengan menasionalisasi Terusan Suez, yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan Inggris-Prancis. Langkah ini memicu Krisis Suez, di mana Inggris, Prancis, dan Israel melakukan intervensi militer. Konflik ini akhirnya diselesaikan melalui tekanan diplomatik internasional, terutama dari Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Perang dan Rehabilitasi: Terusan Suez sempat ditutup beberapa kali akibat konflik militer, seperti Perang Enam Hari pada tahun 1967. Setelah konflik, terusan ini mengalami rehabilitasi besar-besaran dan kembali beroperasi.

Ekspansi Modern: Pada tahun 2015, pemerintah Mesir di bawah Presiden Abdel Fattah el-Sisi meresmikan proyek "New Suez Canal," yang merupakan perluasan jalur untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi terusan.

Fakta Menarik tentang Terusan Suez

  • Panjang dan Lebar: Terusan ini memiliki panjang sekitar 193 kilometer dengan lebar yang bervariasi antara 205 hingga 225 meter. Kedalaman rata-rata adalah 24 meter.
  • Tanpa Kunci Air: Tidak seperti Terusan Panama, Terusan Suez tidak memiliki sistem kunci air karena kedua ujungnya berada pada ketinggian permukaan laut yang sama.
  • Volume Perdagangan: Sekitar 12% dari perdagangan dunia melewati Terusan Suez setiap tahun. Jalur ini menjadi rute utama untuk pengangkutan minyak mentah, gas alam, dan barang-barang lainnya.
  • Pendapatan Utama Mesir: Terusan Suez adalah salah satu sumber pendapatan terbesar bagi Mesir, menghasilkan miliaran dolar setiap tahun dari biaya transit kapal.
  • Insiden "Ever Given": Pada tahun 2021, kapal kontainer "Ever Given" terjebak di terusan ini selama enam hari, menyebabkan gangguan besar pada rantai pasok global.

FAQ tentang Terusan Suez

1. Apa fungsi utama Terusan Suez?

Terusan Suez berfungsi sebagai jalur penghubung antara Eropa dan Asia, memungkinkan kapal-kapal untuk menghindari perjalanan panjang mengelilingi Afrika melalui Tanjung Harapan.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melewati Terusan Suez?

Kapal biasanya membutuhkan waktu sekitar 12 hingga 16 jam untuk melewati terusan ini.

3. Siapa yang mengelola Terusan Suez?

Terusan Suez dikelola oleh Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority) yang merupakan badan pemerintah Mesir.

4. Berapa biaya transit melalui Terusan Suez?

Biaya transit bervariasi tergantung pada ukuran kapal dan jenis muatan. Biaya rata-rata bisa mencapai ratusan ribu dolar untuk kapal besar.

5. Apa dampak perubahan iklim terhadap Terusan Suez?

Perubahan iklim dapat memengaruhi operasional terusan, seperti meningkatnya suhu air dan cuaca ekstrem yang dapat mengganggu navigasi.

Peran Strategis Terusan Suez

Terusan Suez memiliki peran yang sangat strategis dalam perdagangan global. Dengan posisinya yang menghubungkan dua lautan besar, terusan ini menjadi jalur yang sangat efisien untuk mengangkut barang dari Asia ke Eropa dan sebaliknya. Tanpa terusan ini, kapal-kapal harus menempuh perjalanan tambahan sekitar 9.000 kilometer, yang tidak hanya memakan waktu tetapi juga meningkatkan biaya operasional.

Selain itu, terusan ini menjadi jalur utama untuk pengangkutan energi, dengan sekitar 7% dari produksi minyak dunia melewatinya setiap hari. Oleh karena itu, stabilitas operasional Terusan Suez sangat penting bagi ekonomi global.

Kesimpulan

Terusan Suez adalah salah satu jalur perairan paling penting di dunia, memainkan peran vital dalam perdagangan internasional sejak dibukanya pada tahun 1869. Dengan sejarah panjang yang melibatkan inovasi, konflik, dan pembaruan, terusan ini tetap menjadi simbol konektivitas global.

Meski menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, tekanan geopolitik, dan peningkatan ukuran kapal modern, Terusan Suez terus beradaptasi melalui ekspansi dan modernisasi. Sebagai salah satu sumber pendapatan utama Mesir, keberlanjutan dan efisiensi terusan ini menjadi prioritas tinggi, tidak hanya untuk negara tersebut tetapi juga untuk komunitas internasional.